KABARNEWSTODAY - Jembatan layang di Bandung menonjol karena desainnya yang unik, tak seperti jembatan konvensional.
Jembatan ini terkenal karena konstruksi melengkungnya yang elegan dan penggunaan material yang ramah lingkungan, seperti baja dan kaca.
Selain itu, jembatan ini juga dilengkapi dengan lampu-lampu yang indah dan artistik yang membuatnya tampak menakjubkan, terutama saat malam hari.
Pembangunan jembatan layang ini melibatkan investasi sebesar Rp35 miliar, rampung dalam waktu relatif singkat.
Durasi pembangunannya cukup cepat, selesai dalam sekitar enam bulan. Dengan panjang 400 meter, jembatan ini memiliki dua lajur.
Perlu dicatat, jembatan ini menggunakan teknologi struktur baja bergelombang atau Corrugated Mortar Pusjatan (CMP).
Teknologi konstruksi jembatan ini merupakan inisiatif pertama di Indonesia. Penggunaannya mempercepat proses konstruksi sebesar 50% dan mengurangi biaya relatif lebih rendah.
Proyek pembangunan jembatan layang ini melibatkan kerjasama antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Bandung.
Proyek ini didanai sebesar Rp35 miliar, dengan Rp21,5 miliar dari Kementerian PUPR, Rp10 miliar dari Pemerintah Kota Bandung, dan sisanya dari dukungan material dari Posco Steel Korea.
Jembatan ini dikenal dengan nama Jembatan Layang Antapani Bandung. Dengan desain yang unik, jembatan ini sering disebut sebagai Jembatan Pelangi karena penuh warna.
Jembatan ini berperan sebagai penghubung antara dua wilayah, yaitu dari jalan terusan Jakarta ke Jalan Jakarta.
Dibangun pada tahun 2016 di era kepemimpinan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, jembatan ini resmi dioperasikan pada awal tahun 2017.
Bak kanvas seni, desain jembatan ini unik karena di sisi jembatan terdapat lukisan warna-warni dari seniman asal Bandung.
0 Comments